Kamis, 05 Juni 2014

TENTANG KALENDER GREGORIAN DAN PERAYAAN TAHUN BARU

Besok adalah 1 januari 2013 M, awal bulan dalam sistem kalender Masehi atau sistem kalender Gregorian. Dunia akan merayakan tahun baru 2013, termasuk Indonesia. Artis-artis mendulang rizki dari moment ini, dan tepat jam 00.00 1 Januari 2013 akan dibakar kembang api.  Masyarakat Indonesia juga ikut arus tradisi perayaan tahun baru ini, dengan bakar jagung dan ayam. Pesta-pesta, pesta menyambut tahun baru dunia!
Saya tidak bermaksud mempengaruhi anda semua untuk merubah persepsi waktu, karena arus perhitungan waktu dari sistem kalender Gregorian ini sudah sedemikian mapan dan kuatnya. Tapi sebaiknya anda tahu tentang sejarah dari kalender masehi ini.
Sejarahnya, menurut catatan di Encarta Reference Library Premium 2005, orang pertama yang membuat penanggalan kalender adalah seorang kaisar Romawi yang terkenal bernama Gaisus Julius Caesar. Itu dibuat pada tahun 45 SM jika mengunakan standar tahun yang dihitung mundur dari kelahiran Yesus Kristus.
scriptoriumTapi pada perkembangannya, ada seorang pendeta Nasrani yang bernama Dionisius yang kemudian memanfaatkan’ penemuan kalender dari Julius Caesar ini untuk diadopsi sebagai penanggalan yang didasarkan pada tahun kelahiran Yesus Kristus. Itu sebabnya, penanggalan tahun setelah kelahiran Yesus Kristus diberi tanda AD (bahasa Latin:Anno Domini yang berarti: in the year of our lord) alias Masehi. Sementara untuk jamanprasejarahnya disematkan BC (Before Christ) alias SM (Sebelum Masehi).
Lalu Pope (Paus) Gregory III kemudian memoles kalender yang sebelumnya dengan beberapa modifikasi dan kemudianmengukuhkannya sebagai sistem penanggalan yang harus digunakan oleh seluruh bangsa Eropa, bahkan kini di seluruh negara di dunia dan berlaku umum bagi siapa saja.Kalender Gregorian yang kita kenal sebagai kalender masehi dibuat berdasarkan kelahiran Yesus Kristus dalam keyakinan Nasrani.
The Gregorian calendar is also called the Christian calendar because it uses the birth of Jesus Christ as a starting date.
Pada zaman Romawi, pesta tahun baru adalah untuk menghormati Dewa Janus (Dewa yang digambarkan bermuka dua-ini bukan munafik maksudnya, tapi merupakan Dewa pintu dan semua permulaan. Jadi mukanya dua: depan dan belakan, Kemudian perayaan ini terus dilestarikan dan menyebar ke Eropa (abad permulaan Masehi). Seiring muncul dan berkembangnya agama Nasrani, akhirnya perayaan ini diwajibkan oleh para pemimpin gereja sebagai satu perayaan “suci” sepaket dengan Natal . Itulah sebabnya mengapa kalo ucapan Natal dan Tahun baru dijadikan satu: Merry Christmas and Happy New Year.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar