Rabu, 09 Januari 2013

Cerpen : Aku sayang sama kamu


Oleh :Agustinus Drian T.K.

  




Aku sayang kamu. Itu adalah ucapan yang selalu diucapkan Pian kepada Mita.

Mita adalah seorang wanita yang telah dipacari Pian setelah lulus SMA. Mereka adalah pasangan yang serasi. Saling membantu dan saling melengkapi saat ada masalah.

Mereka telah melewati banyak cobaan semenjak memulai pacaran. Seakan cobaan itu tak henti mendatangi mereka. Satu kisah yang tak akan pernah dilupakan oleh mereka. Saat orang tua mereka tidak menyetujui hubungan Mereka.

Sewaktu malam Pian memutuskan untuk pergi meninggalkan Mita. Ia merasa tidak akan ada kesempatan untuk mereka bersatu. pian hanya meninggalkan sebuah surat untuk Mita.


Mita, maafkan aku.

Kita tidak mungkin dapat hidup bersama. Aku tidak ingin pernikahan kita tidak direstui oleh kedua orang tua kita. Lebih baik aku pergi dari kehidupan mu. Agar tak ada rasa sakit di hati ini. Mungkin ini jalan yang terbaik yang aku lakukan untuk dapat melupakan mu. Meskipun aku tahu, aku tak akan dapat melupakan diri mu. Di saat-saat kita selalu bersama.
Mungkin saat kamu membaca surat ini aku sadah tidak ada di jakarta. Maafkan aku tidak pamit dengan kamu. Karena aku tahu, aku tak akan sanggup melepaskan kamu bila kita bertemu.
Aku selalu sayang kamu sampai kapan pun. Jaga diri kamu.




Saat Mita memaca surat dari Pian hatinya sangat hancur. Seakan tak ada gunanya dia untuk hidup lagi. Dia tidak tahu harus berbuat apa saat Pian telah pergi dari dirinya. Kehidupan Mita seakan bagaikan orang yang telah mati, tanpa berbicara dengan satu orang pun. Yang ada pada diri Mita hanyalah sebuah kesedihan yang mendalam.

Satu bulan telah berlalu, sampai akhirnya Mita memutuskan pergi dari rumah untuk mencari Pian. Dengan berbekal informasi dari teman-teman Pian, Mita pergi dari kota Jakarta untuk mencarinya. Pencarian Mita yang telah menjelang 2 minggu akhirnya dapat menemukan Pian kekasaihnya.

Mita pun segera menghampiri Pian dan meluapkan amarahnya kepada Pian. Tetapi sebesar apapun amarah yang ada pada diri Mita, masih lebih besar oleh rasa rindu yang ada pada diri Mita.

Ketika melihat diri Mita, Pian merasa dirinya telah salah untuk mengambil keputusan.

“Sayang, maafin aku udah ninggalin kamu..
Aku gak akan pernah ninggalin kamu lagi..
Aku janji, aku akan berusaha untuk membuat orang tua kita setuju dengan hubungan kita ini...
Sampai kapan pun aku sayang sama kamu...”
Ucap Pian sambil meneteskan air mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar