Oleh :Agustinus Drian T.K.
Aku sayang
kamu. Itu adalah ucapan yang selalu diucapkan Pian kepada Mita.
Mita adalah seorang
wanita yang telah dipacari Pian setelah lulus SMA. Mereka adalah pasangan yang
serasi. Saling membantu dan saling melengkapi saat ada
masalah.
Mereka telah
melewati banyak cobaan semenjak memulai pacaran. Seakan cobaan itu tak henti
mendatangi mereka. Satu kisah yang tak akan pernah dilupakan oleh mereka. Saat
orang tua mereka tidak menyetujui hubungan Mereka.
Sewaktu malam
Pian memutuskan untuk pergi meninggalkan Mita. Ia merasa tidak akan ada kesempatan
untuk mereka bersatu. pian hanya meninggalkan sebuah surat untuk Mita.
Mita, maafkan aku.
Kita tidak mungkin dapat hidup bersama. Aku
tidak ingin pernikahan kita tidak direstui oleh kedua orang tua kita. Lebih baik
aku pergi dari kehidupan mu. Agar tak ada rasa sakit di hati ini. Mungkin ini
jalan yang terbaik yang aku lakukan untuk dapat melupakan mu. Meskipun aku tahu,
aku tak akan dapat melupakan diri mu. Di saat-saat kita selalu bersama.
Mungkin saat kamu membaca surat ini aku
sadah tidak ada di jakarta. Maafkan aku tidak pamit dengan kamu. Karena aku
tahu, aku tak akan sanggup melepaskan kamu bila kita bertemu.
Aku selalu sayang kamu sampai kapan pun. Jaga
diri kamu.
Saat Mita
memaca surat dari Pian hatinya sangat hancur. Seakan tak ada gunanya dia untuk
hidup lagi. Dia tidak tahu harus berbuat apa saat Pian telah pergi dari
dirinya. Kehidupan Mita seakan bagaikan orang yang telah mati, tanpa berbicara dengan
satu orang pun. Yang ada pada diri Mita hanyalah sebuah kesedihan yang
mendalam.
Satu bulan telah
berlalu, sampai akhirnya Mita memutuskan pergi dari rumah untuk mencari Pian. Dengan
berbekal informasi dari teman-teman Pian, Mita pergi dari kota Jakarta untuk
mencarinya. Pencarian Mita yang telah menjelang 2 minggu akhirnya dapat
menemukan Pian kekasaihnya.
Mita pun
segera menghampiri Pian dan meluapkan amarahnya kepada Pian. Tetapi sebesar
apapun amarah yang ada pada diri Mita, masih lebih besar oleh rasa rindu yang
ada pada diri Mita.
Ketika melihat
diri Mita, Pian merasa dirinya telah salah untuk mengambil keputusan.
“Sayang, maafin aku udah ninggalin
kamu..
Aku gak akan pernah ninggalin kamu
lagi..
Aku janji, aku akan berusaha untuk
membuat orang tua kita setuju dengan hubungan kita ini...
Sampai kapan pun aku sayang sama
kamu...”
Ucap Pian sambil meneteskan air mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar